Rabu, 11 Oktober 2017

Stroke

stroke-alodokter

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.
Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Jika Anda merasakan serangan stroke atau melihat orang lain terserang stroke, segera hubungi rumah sakit untuk meminta ambulans.
1. Gejala
Tiap bagian tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda sehingga gejala stroke akan tergantung kepada bagian otak yang terserang dan juga tingkat kerusakannya. Gejala atau tanda-tanda stroke bervariasi pada tiap orang, namun umumnya muncul secara tiba-tiba.
Anda dapat mengingat hal-hal berikut ini untuk dapat mengenali gejala stroke dan melakukan tindakan pertolongan secara tepat.
  • Cara bicara penderita yang tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara sama sekali walaupun mereka terlihat terjaga.
  • Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun.
  • Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, maka dari itu mereka tidak mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya.
Segera hubungi rumah sakit jika Anda melihat gejala-gejala di atas.
Menyadari gejala atau tanda-tanda di atas adalah hal yang penting, terlebih lagi bagi mereka yang tinggal bersama orang yang berisiko tinggi terkena stroke, seperti manula, penderita diabetes, atau penderita tekanan darah tinggi. Selain itu, gejala atau tanda-tanda stroke lainnya meliputi:
  • Kesulitan menelan.
  • Masalah pada keseimbangan dan koordinasi.
  • Masalah komunikasi, seperti sulit bicara dan memahami ucapan orang lain. Dapat terjadi ketidakmampuan berbicara secara total.
  • Pusing dan pingsan.
  • Hilang penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan menjadi ganda.
  • Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher. Dapat terjadi sakit kepala berputar (vertigo).
  • Mual dan muntah.
  • Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
  • Baal pada salah satu sisi tubuh.
  • Penurunan kesadaran
2. Penyebab
Sebagian besar penyebab stroke bisa dicegah dengan cara mengubah pola hidup Anda menjadi pola hidup sehat. Kendati begitu, ada beberapa risiko stroke yang tidak dapat diubah, dan mengenai hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
  • Jika Anda pernah mengalami TIA (Transient Ischemic Attack)atau stroke ringan dan serangan jantung, risiko Anda terkena stroke lebih tinggi.
  • Risiko Anda terkena stroke tinggi jika Anda memiliki anggota keluarga dekat yang pernah mengalami stroke.
  • Anda berisiko terkena stroke jika usia Anda lebih dari 65 tahun, meskipun seperempat kasus stroke terjadi pada usia yang lebih muda.
  • Menderita diabetes, tekanan darah tinggiatau mempunyai kolesterol yang tinggi.

Stroke iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti akibat terbentuknya gumpalan darah. Darah gampang menggumpal di pembuluh darah di mana terdapat timbunan kolesterol atau telah terjadi kerusakan pada dindingnya. Berikut adalah hal-hal yang berdampak buruk pada pembuluh darah sehingga dapat memicu terjadinya stoke iskemik:
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Tingginya kadar kolesterol dalam darah.
  • Diabetes yang tidak terkontrol. Kadar gula darah yang tinggi berdampak buruk pada kesehatan dinding pembuluh darah.
Detak jantung yang tidak teratur atau fibrilasi atrium juga menjadi salah satu penyebab stroke iskemik. Dengan detak jantung yang tidak teratur, aliran darah penderita fribrilasi atrium terganggu. Hal ini pun membuat darahnya mudah menggumpal sehingga menyebabkan stroke iskemik.
Arteri juga bisa menyempit seiring bertambahnya usia, dan proses penyempitan arteri tersebut bisa bertambah cepat jika Anda:
  • Mengalami obesitas.
  • Mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Merokok.
  • Memiliki tingkat kolesterol yang tinggi.
  • Memiliki riwayat keluarga berpenyakit jantung atau diabetes.
Pada usia yang lebih muda, risiko stroke iskemik dapat meningkat oleh karena penggunaan obat-obatan kontrasepsi, migrain, koagulopati (gangguan pembekuan darah), dan cedera kepala yang baru terjadi.

Stroke hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Sekitar lima persen pendarahan terjadi pada permukaan otak yang dikenal sebagai pendarahan subarachnoid. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke hemoragik. Tekanan darah tinggi dapat melemahkan arteri di dalam otak sehingga rentan pecah.
Ada beberapa hal yang dapat memicu naiknya tekanan darah, diantaranya adalah merokok, kurang olahraga, stres, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Pernah mengalami TIA ataupun stroke juga dapat meningkatkan risiko terjadi stroke hemoragik. Penderita diabetes, aritmia (detak jantung tidak beraturan), dan penyakit katup jantung, juga mempunyai risiko lebih besar mengalami stroke hemoragik.
Stroke hemoragik juga bisa terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang menggelembung atau bengkak yang disebut aneurisma.
Trauma atau cedera pada kepala juga bisa menyebabkan stroke hemoragik. Meskipun begitu, ada beberapa kasus di mana terjadi pendarahan di dalam selaput otak tanpa adanya tanda-tanda trauma. Hal tersebut biasanya terjadi pada orang tua dan gejalanya mirip seperti stroke. Pendarahan yang terjadi dalam selaput otak dikenal sebagai hematoma subdural.
Orang-orang yang mengkonsumsi obat-obatan pencegah pembekuan darah atau antikoagulan juga harus hati-hati. Salah satu risiko dari penggunaan obat ini adalah stroke hemoragik. Obat antikoagulan membuat darah menjadi lebih susah menggumpal. Ini berarti, jika terjadi pendarahan, pendarahan itu akan lebih susah terhenti.
3. Komplikasi
Stroke dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan lainnya atau komplikasi, dan sebagian besar komplikasi tersebut dapat membahayakan nyawa si penderita.
Selain kematian, komplikasi stroke meliputi:
  • Aritmia (detak jantung tidak beraturan) dan infark miokardial (kematian sel-sel jantung)
  • Pneumonia dan edema paru
  • Disfagia (kesulitan menelan) dan aspirasi
  • Trombosis vena
  • Infeksi saluran kencing, tidak dapat menahan kencing (inkontinensia urine), dan tidak dapat melakukan kegiatan seksual (disfungsi seksual)
  • Perdarahan di saluran cerna
  • Mudah jatuh sehingga mengalami patah tulang
  • Depresi
Berikut penjelasan lebih jauh mengenai komplikasi-komplikasi yang umumnya muncul.

Trombosis vena dalam atau penggumpalan darah pada kaki

Lima persen orang-orang akan mengalami penggumpalan darah di kaki mereka setelah terserang stroke. Kondisi tersebut dikenal sebagai trombosis vena dalam. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak mampu lagi menggerakkan kaki mereka secara normal. Dengan terhentinya gerakan otot kaki, maka aliran di dalam pembuluh darah kaki menjadi lebih pelan dan tekanan darah akan meningkat. Hal ini meningkatkan risiko untuk terjadinya penggumpalan darah.
Gejala-gejala trombosis vena dalam pada kaki antara lain:
  • Rasa sakit.
  • Pembengkakan.
  • Kaki terasa sakit saat ditekan.
  • Kulit kaki tampak berwarna kemerahan.
  • Kulit kaki terasa hangat.
Jika Anda mengalami trombosis vena dalam, maka Anda membutuhkan penanganan yang cepat karena pembekuan tersebut kemungkinan dapat beralih ke paru-paru. Kondisi tersebut dikenal sebagai emboli paru dan dapat mengakibatkan kematian.
Trombosis vena dalam dapat diobati dengan obat anti pembekuan. Dokter mungkin akan menyarankan Anda memakai stoking varises jika Anda berisiko terkena trombosis vena dalam di masa yang akan datang. Penggunaan stoking varises dimaksudkan untuk mengurangi tekanan darah pada kaki Anda.

Hidrosefalus atau tingginya produksi cairan serebrospinal

Sekitar sepuluh persen orang yang mengalami stroke hemoragik akan terkena hidrosefalus. Hidrosefalus adalah komplikasi yang terjadi akibat berlebihannya produksi cairan serebrospinal di dalam rongga otak. Produksi berlebihan tersebut disebabkan oleh dampak kerusakan stroke hemoragik. Gejalanya adalah mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala.
Cairan serebrospinal berfungsi untuk melindungi otak dan saraf tulang belakang, serta berfungsi untuk mengangkat kotoran dari sel-sel otak. Cairan serebrospinal mengalir secara terus-menerus melalui seluruh bagian dalam dan permukaan otak, serta saraf tulang belakang. Sisa cairan serebrospinal biasanya dibuang dari otak untuk selanjutnya diserap oleh tubuh.
Hidrosefalus dapat diobati. Biasanya dokter akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk membuang kelebihan cairan tersebut.

Disfagia atau kesulitan menelan

Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan, akibatnya partikel-partikel makanan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan. Masalah dalam menelan tersebut dikenal sebagai disfagia. Disfagia dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan dapat memicu pneumonia atau infeksi paru-paru.
Agar komplikasi yang berasal dari disfagia bisa dihindari, ketika makan, pasien stroke bisa dibantu dengan sebuah selang. Selang tersebut dimasukkan ke dalam hidung, lalu diteruskan ke dalam perut mereka. Namun adakalanya selang tersebut bisa juga langsung dihubungkan ke perut pasien melalui operasi. Lamanya pasien membutuhkan selang makanan bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun jarang ada pasien yang harus menggunakan selang makanan selama lebih dari enam bulan.
4. Pemulihan
Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya spesifik dan tergantung kepada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu. Di antaranya adalah psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta fisioterapi.
Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti sedia kala, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun sebagian besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.

Dampak fisik serangan stroke

Ada beberapa dampak fisik yang terjadi akibat serangan stroke, di antaranya adalah kelumpuhan pada salah satu bagian sisi tubuh dan terganggunya koordinasi serta keseimbangan tubuh. Beberapa orang  juga akan mengalami kelelahan ekstrim di beberapa minggu pertama setelah stroke.
Kelumpuhan pada bagian tubuh sebaiknya diperiksa oleh ahli fisioterapi yang nantinya akan menyusun rencana pengobatan. Fisioterapi biasanya akan dimulai setelah kondisi kesehatan pasien stabil. Postur tubuh dan keseimbangan adalah hal utama yang akan diperbaiki oleh ahli fisioterapi. Setelah itu pasien akan menjalani sesi singkat yang berlangsung beberapa menit. Durasi sesi akan meningkat seiring pulihnya kendali dan kekuatan otot pasien.
Ada dua target yang dibuat ahli fisioterapi, target jangka pendek dan target jangka panjang. Dalam target jangka pendek, pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan sederhana seperti mengambil sebuah objek. Sedangkan dalam target jangka panjang, pasien dilatih untuk berdiri dan berjalan.
Dalam prosesnya, ahli fisioterapi tidak hanya bekerja sendiri. Anggota keluarga pasien pun bisa dilibatkan. Gunanya agar anggota keluarga pasien tersebut mampu melatih pasien saat berada di rumah.
Lama pemulihan fisik relatif. Fisioterapi bisa berlangsung beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun dan biasanya terapi dihentikan jika kondisi pasien tidak lagi memperlihatkan kemajuan.

Dampak kognitif serangan stroke

Salah satu atau beberapa fungsi kognitif dapat terganggu akibat stroke. Fungsi kognitif sendiri merupakan istilah yang digunakan para ahli untuk menggambarkan kemampuan otak mengolah informasi. Fungsi kognitif meliputi:
  • Daya ingat.
  • Konsentrasi.
  • Komunikasi baik secara tulis maupun lisan.
  • Kesadaran akan posisi tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.
  • Kemampuan melakukan aktivitas fisik seperti mandi atau makan.
  • Kemampuan melakukan fungsi eksekutif, seperti memecahkan masalah, membuat rencana, dan mempertimbangkan situasi.
Sebelum rencana rehabilitasi dan pengobatan dibuat, seluruh fungsi kognitif pasien sebaiknya diperiksa.
Dalam rehabilitasi, pasien akan diajarkan berbagai teknik pemulihan fungsi kognitif, salah satunya adalah terapi untuk memulihkan berkomunikasi. Ada juga cara untuk mengganti fungsi kognitif yang hilang, salah satunya dengan pemasangan alat bantu ingatan. Sebagian fungsi kognitif akan pulih setelah rehabilitasi, meski tidak seratus persen.
Kerusakan otak akibat stroke juga bisa meningkatkan terjadinya demensia vaskular. Demensia vaskular bisa terjadi langsung atau beberapa waktu setelah serangan stroke.

Dampak psikologis serangan stroke

Setelah orang terkena stroke, mereka bisa mengalami dampak psikologis berupa depresi atau gangguan kecemasan. Merasa marah, cemas, bingung, depresi, dan frustrasi adalah hal yang wajar.
Psikolog dapat memberikan nasihat dan motivasi agar stroke tidak terlalu berdampak pada kehidupan pasien, seperti kehidupan keluarga atau kehidupan seksualnya.
Salah satu terapi psikologis setelah stroke adalah terapi tingkah laku kognitif. Terapi ini bertujuan membantu pasien berpikiran positif. Selain terapi dari psikolog, dukungan orang-orang terdekat juga sangat penting untuk mengembalikan kondisi jiwa si pasien seperti sedia kala.

Masalah pada kemampuan berkomunikasi

Masalah dalam berbicara, memahami, membaca, dan menulis banyak dialami orang-orang setelah terserang stroke. Hal itu disebut sebagai afasia atau disfasia. Afasia terjadi akibat rusaknya bagian otak yang mengatur kemampuan bicara atau rusaknya otot-otot yang mendukung kemampuan tersebut. Untuk memulihkan kemampuan komunikasi, pasien akan ditangani oleh ahli terapi terkait.

Masalah pada daya penglihatan

Kadang-kadang beberapa orang mengalami gangguan penglihatan setelah stroke, seperti buta pada salah satu mata. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya bagian otak yang menerima, mengolah, dan menerjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.

Kehidupan seks pascastroke dan cara menyiasatinya

Meski beberapa bagian tubuh orang yang pernah terserang stroke mengalami kelumpuhan, namun mereka masih bisa menikmati saat-saat intim bersama pasangan mereka. Mereka dapat mencoba sejumlah posisi yang sesuai dengan keadaan mereka. Berhubungan intim tidak membuat penderita lebih berisiko terkena stroke lagi jadi penderita tidak dilarang untuk berhubungan intim.
Beberapa obat stroke dapat menurunkan libido, karena itu diharapkan pasien berkonsultasi dengan dokter jika mengalami masalah tersebut. Ada beberapa obat yang bisa mengatasi masalah tersebut.

Masalah pada kandung kemih

Stroke dapat menyerang bagian otak yang mengendalikan pembuangan urine. Karena itu orang yang pernah terserang stroke bisa mengompol tanpa dia sadari.

Mengemudi kendaraan pasca stroke

Biasanya setelah  terserang stroke, orang tidak dianjurkan untuk mengemudi selama satu bulan. Cepat atau lambatnya seseorang boleh mengemudi kembali akan tergantung kepada kerusakan jangka panjang yang mereka alami dan kendaraan apa yang akan mereka kemudikan. Dokter bisa membantu memutuskan apakah penderita boleh mengemudi kembali atau sebaiknya menjalani pemeriksaan lanjutan.

Bagi perawat penderita stoke

Ada banyak cara untuk mendukung keluarga atau teman yang pernah terserang stroke agar rehabilitasi mereka cepat mengalami kemajuan, di antaranya:
  • Membantu memotivasi penderita dalam mencapai target jangka panjang.
  • Beradaptasi dengan kondisi mereka, seperti berbicara perlahan jika mereka mengalami masalah komunikasi.
  • Ikut terlibat dalam latihan fisioterapi.
  • Memberikan dukungan moril dan keyakinan bahwa kondisi mereka akan pulih seiring waktu.
Rasa frustrasi dan kesepian kerap dialami mereka yang merawat orang yang pernah terserang stroke. Karena itu beberapa saran yang diuraikan di bawah ini diharapkan bisa membantu.

Siapkan hati untuk menghadapi perubahan perilaku

Kepribadian orang yang pernah terserang stroke kerap mengalami perubahan dan kadang-kadang perilakunya bisa tidak rasional. Contohnya mereka bisa menjadi pemarah dan pembenci. Hal tersebut disebabkan oleh dampak psikologis dan kognitif. Meski menjengkelkan, cobalah untuk tidak diambil hati. Ingat bahwa kepribadian asli mereka akan kembali setelah rehabilitasi mereka mengalami kemajuan.

Berusaha untuk tetap sabar dan berpikiran positif

Sikap sabar dan pikiran positif sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan orang yang pernah terserang stroke. Sering kali rehabilitasi berjalan lama dan membuat kita frustrasi. Namun percayalah, akan ada periode di mana kemajuan tercapai. Berusahalah untuk menyemangati dan memuji sekecil apa pun kemajuan karena dengan begitu, penderita akan terus termotivasi untuk mencapai target jangka panjang mereka.

Penting untuk sedikit meluangkan waktu untuk diri sendiri

Jangan abaikan kesehatan fisik maupun psikologis Anda sendiri, meski Anda sedang merawat orang yang pernah mengalami stroke. Bersosialisasi dengan teman-teman atau berekreasi dapat menjernihkan pikiran dan membantu Anda mengatasi situasi dengan lebih baik.

Peluang penderita stroke untuk dapat hidup normal kembali

Walaupun penderita telah menjalani pengobatan, stroke tidak bisa pulih sepenuhnya. Berikut adalah peluang yang dimiliki oleh seorang penderita stroke pada umumnya:
  • Sepertiga pasien stroke pulih sepenuhnya meski harus terus didukung agar dapat menjalani hidup normal.
  • Sepertiga pasien stroke pulih, tapi mengalami kelumpuhan. Mulai dari kelumpuhan ringan seperti perlu dibantu saat mandi, hingga kelumpuhan berat seperti  tidak bisa bangun sama sekali.
  • Sepertiga pasien stroke tidak pulih sama sekali dan meninggal dalam kurun waktu satu tahun, bahkan sebagian besar dari mereka meninggal di rumah sakit pada beberapa minggu awal.
5. Pencegahan
Cara terbaik mencegah stroke adalah dengan berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi dan sehat, tidak mengonsumsi minuman keras secara berlebihan, tidak merokok, dan hindari atau atasi stres. Selain itu apabila Anda menderita penyakit yang bisa memicu stroke seperti diabetes, fibrilasi atrium di mana jantung berdetak secara tidak normal (aritmia), hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta gangguan tidur yang disebut sleep apne, kontrol dan obati seluruh kondisi tersebut dengan baik.

Mencegah stroke melalui pola makan

Makanan yang buruk adalah penyebab utama seseorang terserang stroke. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan garam tinggi harus dihindari. Makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan terjadinya penimbunan kolesterol di dalam arteri, obesitas, diabetes, dan darah tinggi yang semuanya merupakan pemicu stroke. Konsumsi garam yang baik adalah sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari.
Makanan yang disarankan bagi kesehatan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh makanan tersebut bisa Anda peroleh pada sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam.
Berikut ini adalah daftar makanan yang sebaiknya Anda waspadai karena mengandung lemak jenuh yang tinggi:
  • Potongan daging berlemak.
  • Makanan atau minuman yang bersantan.
  • Krim.
  • Kue dan biskuit.
  • Makanan yang mengandung kelapa atau minyak sawit.
  • Keju.
  • Mentega.
Agar kadar kolesterol dalam tubuh Anda berkurang, maka diet Anda harus seimbang. Diet seimbang mencakup makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, di antaranya:
  • Buah avokad.
  • Minyak ikan.
  • Minyak zaitun, minyak nabati, minyak dari bunga matahari, serta biji rapa.
  • Kacang dan biji-bijian.

Mencegah stroke dengan olahraga

Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olah raga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.
Tingkat kolesterol yang disarankan para ahli kesehatan adalah 5 milimol/liter darah, sedangkan tekanan darah yang sehat berada di kisaran 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Tekanan darah diukur menggunakan dua bilangan. Bilangan pertama mewakili tekanan jantung saat memompa darah ke seluruh tubuh atau dikenal sebagai tekanan sistolik. Sedangkan bilangan kedua mewakili tekanan jantung saat beristirahat untuk menunggu kontraksi atau detak jantung berikutnya dan ini dikenal sebagai tekanan diastolik.
Bagi Anda yang berusia 19-64 tahun, pastikan melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya 150 menit seminggu yang dibagi ke dalam beberapa hari, ditambah dengan latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu. Yang termasuk aktivitas aerobik intensitas sedang antara lain jalan cepat atau bersepeda. Adapun yang termasuk latihan kekuatan antara lain membawa beban berat (seperti belanjaan), yoga, latihan beban, ataupun push-up dan sit-up.
Namun bagi mereka yang baru sembuh dari stroke, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai kegiatan olahraga. Olahraga teratur biasanya mustahil dilakukan di beberapa minggu atau bulan pertama setelah stroke, namun Anda sudah bisa mulai berolahraga setelah rehabilitasi mengalami kemajuan.

Berhentilah merokok

Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika Anda merokok karena rokok dapat mempersempit arteri dan membuat darah cenderung menggumpal. Dengan Anda tidak merokok, maka kesehatan Anda dapat meningkat serta terhindar dari masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

Hindari konsumsi minuman keras

Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika minuman keras dikonsumsi secara berlebihan, maka Anda rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyumbatan pembuluh arteri. Konsumsi minuman keras berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
Untuk lebih jelasnya lihat video berikut:




Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teleskop

PENGERTIAN TELESKOP Teleskop adalah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati benda-benda yang jauh terutama benda yang berad...